Kenali Gejala Kanker Di Rumah

Penderita penyakit kanker di dunia terus meningkat. Bahkan, kalangan ahli kesehatan memperkirakan jumlah penderita terus naik 1 persen per tahun. 
Namun, dokter yang juga seorang praktisi kesehatan di Jakarta, Dr Arief L Hakim memiliki saran untuk mendeteksi penyakit ini dari rumah. Sebab, ini bisa dilakukan mengingat penyakit ini butuh waktu bertahun-tahun untuk berkembang.
Pada 2001, penderita penyakit kanker ditemukan sudah mencapai 270 ribu kasus di dunia. Satu dari tiga manusia apabila didiagnosis akan pernah mengidap kanker meski sekali dalam seumur hidup.

Beberapa kanker seperti kanker payudara adalah yang paling banyak menyerang akhir-akhir ini. Kasus kanker paru juga mendominasi para perokok.

Berita baiknya meski jumlah penderita kanker dari tahun ke tahun belum turun, namun cara pengobatan penyakit ini berkembang semakin baik.

Bahkan bagi individu sendiri kini dengan cepat penyakit kanker bisa dideteksi lebih dini. Sebagai contoh adalah Colorectal Cancer atau dikenal sebagai Ca-Colon atau Kanker Usus Besar. Kanker usus besar adalah suatu bentuk keganasan yang terjadi pada kolon, rektum, dan usus buntu.

Di negara maju, kanker menduduki peringkat ketiga paling sering terjadi. Kanker usus besar juga menjadi penyebab kematian utama di dunia barat. Untuk mencegah atau menemukannya diperlukan suatu tindakan yang disebut sebagai kolonoskopi. Cara penyembuhannya bisa dilakukan dengan terapi pembedahan diikuti kemoterapi.

Ada beberapa hal yang dapat di cermati, berikut diantaranya:
  • Waspadai jika berat badan menurun dan kelelahan yang tidak jelas sebabnya.
  • Nafsu makan berkurang, anemia dan kadang-kadang penderita mengalami sensasi seperti melayang.
  • Adanya benjolan pada perut yang mungkin dirasakan oleh penderita.
  • Timbul rasa nyeri disertai mual dan muntah saat buang air besar.
  • Perubahan kebiasaan buang air seperti diare, perubahan ukuran kotoran /feses, kotoran bercampur darah atau keluar darah dari lubang pembuangan saat buang air besar, kotoran bercampur lendir atau jika warnanya kehitaman.
Jika itu terjadi maka segeralah periksakan ke dokter untuk pengecekan kesehatan lebih lanjut. Pasalnya kanker usus besar tidak mengenal usia.

Mereka yang beresiko adalah:
  • Kebanyakan kasus terjadi pada usia 60 - 70 tahunan. Jarang, dari mereka yang berusia di bawah 50 tahun, kecuali dalam sejarah keluarga ada yang terkena kanker kolon ini. 
  • Adanya polip pada kolon, khususnya polip jenis adenomatosa. Dengan dihilangkannya polip pada saat ditemukan turut mengurangi resiko terjadinya kanker kolon di kemudian hari.
  • - Riwayat kanker. Seseorang yang pernah terdiagnosis mengidap atau pernah dirawat untuk kanker kolon beresiko untuk mengidap kanker kolon di kemudian hari. Wanita yang pernah mengidap kanker ovarium (indung telur), kanker uterus, dan kanker payudara memiliki resiko yang lebih besar untuk terkena kanker kolorektal.
  • Faktor keturunan yaitu sejarah adanya kanker kolon khususnya pada keluarga dekat.
  • Penyakit kolitis (radang kolon) ulseratif yang tidak diobati.
  • Kebiasaan merokok. Perokok memiliki resiko jauh lebih besar untuk terkena kanker kolorektal dibandingkan bukan perokok.
  • Kebiasaan merokok. Perokok memiliki resiko jauh lebih besar untuk terkena kanker kolorektal dibandingkan bukan perokok.
  • Kebiasaan makan. Pernah di teliti bahwa kebiasaan makan banyak daging dan sedikit buah, sayuran, serta ikan turut meningkatkan resiko terjadinya kanker kolorektal.
  • Sedikit beraktivitas. Orang yang beraktivitas fisik lebih banyak memiliki resiko lebih rendah untuk terbentuk kanker kolorektal.
  • Inveksi Virus. Virus tertentu seperti HPV (Human Papilloma Virus) turut andil dalam terjadinya kanker kolorektal.

0 komentar:

Posting Komentar