Manjur Atasi Aroma Tak Sedap


BAU badan masih melekat, padahal sudah memakai aneka parfum maupun deodoran? Cari tahu solusinya!

Seringkali, walaupun sudah rajin membersihkan tubuh dan menyemprotkan produk wewangian di sekujur tubuh, kadang aroma tak sedap muncul lagi. Apalagi saat berkeringat, aroma tak sedap yang keluar dari tubuh tentunya mengganggu penampilan dan mengurangi rasa percaya diri.

Nah, agar tahu solusinya simak penjelasan berikut, sebagaimana dilansirMom & Kiddie.

Penyebab 

Menurut dr. Eddy Karta, SpKK, yang menyebabkan bau badan adalah keringat hasil produksi kelenjar keringat. Namun, bau badan bisa berubah-ubah karena dipengaruhi beberapa hal dan ini juga bergantung pada kelenjar keringat mana yang berproduksi.


Kelenjar keringat manusia terdiri dua macam, yaitu:

Kelenjar ekrin
. Terdapat hampir di setiap bagian kulit manusia, berguna untuk menurunkan suhu tubuh saat merasa panas. Kelenjar ini sudah aktif sejak masih bayi dan anak anak. Keringat ini tidak berbau. Menjadi berbau jika dipecah bakteri, umumnya menjadi berbau asam. Makanan dan obat-obatan dapat memengaruhi bau badan keringat kelenjar ekrin, misalnya makanan yang berbau berbumbu, bawang putih dan sebagainya.

Kelenjar apokrin
. Umumnya, terdapat pada area yang berambut dewasa, misalnya ketiak dan selangkangan. Kelenjar apokrin ini baru aktif sesudah seseorang memasuki masa akil balik/pubertas. Keringat apokrin lebih berbau karena ada kandungan kimia yang disebut feromon. Selain itu keringat jenis ini lebih banyak mengandung protein yang jika dipecah oleh bakteri menjadi asam yaitu asam heksanoat yang bertanggung jawab terhadap bau badan. Kelenjar apokrin ini yang sering memberi masalah bau badan pada seseorang sesudah melewati masa remaja.

Faktor Risiko
Berbagai faktor yang dapat dikontrol misalnya makanan dan bumbu beraroma keras mungkin bisa dihindari sehingga keringat tidak terbau. Kebersihan tubuh bisa dijaga sehingga jumlah bakteri di kulit tidak berlebihan. Namun, faktor genetik dan produksi keringat apokrin akan tetap ada. Ini yang akan berisiko membuat bau badan tetap ada.


Kebersihan memang sangat penting untuk dijaga dalam kasus bau badan. Namun ada beberapa kondisi bawaan yang membuat seseorang lebih rentan menderita bau badan. Sederet faktor risiko, antara lain:
-Obesitas/berat badan berlebih.
-Kebiasaan menyantap makanan yang kaya bumbu dengan aroma kuat.
-Obat-obatan yang rutin dikonsumsi.

Selain itu, faktor pemicu lain timbulnya bau badan, yakni:
-Kebersihan badan yang kurang terjaga.
-Berada di lingkungan yang lembap dan panas, sehingga produksi keringat menjadi berlebih. Lingkungan panas dan lembap akan membuat bakteri juga tumbuh lebih baik, sehingga dapat membuat keringat lebih cepat terurai dan berbau.
-Pakaian yang dikenakan juga dapat memengaruhi bau badan, misalnya bahan sintetik yang tidak menyerap keringat.

Cara Mengatasi

Banyak cara untuk menghilangkan bau badan. Mulai dari trik sederhana, misalnya penggunaan antiperspiran dan deodoran, sampai yang lebih ekstrim, misalnya dengan penyuntikan botulinum toksin dan bedah. Injeksi botoks di telapak tangan, kaki, dan ketiak dapat membantu mengurangi produksi kelenjar keringat.

Sekadar informasi untuk Momsantiperspirant berbeda dengan deodoran. Cara paling mudah mengingat perbedaannya adalah antiperspirant menghambat keluarnya keringat. Sementara deodoran untuk mencegah bau badan.Salah satu cara alami yang dipakai untuk menghilangkan bau badan misalnya daun sirih. Tahukah Anda kalau daun sirih memiliki sifat astringent yang mengeringkan dan juga bersifat antibakterial. Namun, penelitian ilmiah dalam skala besar belum dilakukan, sehingga hal ini belum diakui secara medis.

0 komentar:

Posting Komentar