KEKERINGAN vagina merupakan kondisi yang biasanya
dialami penderita diabetes. Dan hal itu perlahan bisa menurunkan
kepuasan seksual Anda secara pribadi dan kehidupan seksual.
Akan tetapi, bukan berarti kondisi tersebut tak bisa diatasi. Ya, ada
beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi itu. Misalnya
saja dengan memakai pelumas vagina, diman sudah diketahui bisa
membantu saat menikmati hubungan seksual Anda.
Tak hanya pelumas vagina, ada beberapa cara yang bisa Anda jadikan
pegangan. Mau tahu? Berikut ulasan lengkapnya, seperti dilansir Healthmeup.
Pelumas vagina dan terapi penggantian estrogen
Wanita penderita diabetes sering mengeluhkan kekeringan vagina yang
disebabkan karena kerusakan saraf. Sebuah solusi efektif untuk masalah
ini adalah dengan menggunakan memakai pelumas vagina. Akan tetapi,
berhati-hatilah dengan jenis pelumas dan memilih pelumas bebas gula.
Hal itu berarti Anda harus hati-hati untuk bahan-bahan seperti gliserin
dan propilen glikol yang bisa menghambat tingkat pH dalam vagina dan
dapat memicu infeksi jamur. Gunakan pelumas berbasis silikon sebagai
gantinya. Selain itu Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter jika
adalah seorang calon yang cocok melakukan terapi penggantian estrogen
(ERT). Cara itu sudah digunakan untuk mengatasi masalah pada wanita
ini.
Menyempatkan berolahraga
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga memainkan peran penting dalam
mengendalikan gejala diabetes yang memengaruhi kesehatan seksual Anda.
Selain itu, meningkatkan aliran darah ke organ seksual yang akan
membantu meningkatkan fleksibilitas, stamina dan kesehatan jantung.
Yoga sudah diketahui menunjukkan hasil yang signifikan dalam kasus
tersebut.
Mengobati depresi
Depresi bisa menurunkan kualitas kehidupan seks Anda. Menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan Archives of Internal Medicine,
wanita menderita diabetes, sekira 30 persen lebih mungkin mengalami
depresi. Selain itu, pengambilan insulin juga berfungsi risiko terkena
depresi. Karenanya, untuk meningkatkan performa seksual di tempat
tidur, kita harus belajar untuk mengalahkan depresi. Obat-obatan
seperti anti-depresan dan psikoterapi sudah dikenal menunjukkan
keberhasilan dalam kasus tersebut, namun pengawasan dokter untuk
mengonsumsi adalah suatu keharusan.
0 komentar:
Posting Komentar